26 Makanan Terbaik Untuk Usus yang Lebih Sehat dan Lebih Bahagia

Cari Tahu Jumlah Malaikat Anda

26 Makanan Terbaik Untuk Meningkatkan Bakteri Usus

Foto oleh Baloncici/Getty



Dalam ekologi batin kita, sama seperti dalam ekologi planet ini, keragaman sama dengan ketahanan. Semakin banyak jenis bakteri ramah usus yang kita tampung, semakin baik pencernaan yang dilakukan usus, dan semakin kecil kemungkinan makanan atau komponen makanan tertentu akan mengganggunya atau memicu respons peradangan yang berbahaya.Untuk mendorong 'mikrobioma' yang sehat dan beragam di dalam saluran pencernaan Anda, dua hal diperlukan:



1. Makanan Bertenaga Prebiotik
Makanan yang prebiotik mengandung bahan, sebagian besar serat, yang dimakan bakteri usus, menghasilkan produk sampingan fermentasi yang bermanfaat bagi kesehatan. Berikut adalah beberapa makanan prebiotik yang paling ampuh:

  • kacang almond
  • Asparagus
  • Pisang
  • Akar burdock
  • Biji-bijian sereal (gandum utuh, barley, rye)
  • Akar chicory
  • Andewi
  • Bawang putih
  • Hijau (terutama dandelion hijau)
  • artichoke Yerusalem
  • bengkuang
  • Kiwi
  • Daun bawang
  • Sayuran
  • Jamur
  • Gandum
  • Bawang
  • Salsifikasi

    2. Makanan Kekuatan Probiotik
    Alih-alih dimasak atau dimakan segar, makanan kaya probiotik disiapkan dengan memasukkannya ke dalam slow cooker atau stoples atau membiarkan bakteri memfermentasinya secara alami. Bakteri umum, seperti lactobacilli, memecah gula menjadi asam, mengawetkan makanan dan memberikan rasa asin dan tajam. Makanan fermentasi dapat menyediakan serat untuk bakteri usus yang tinggal kita serta pengiriman baru bakteri sementara. Bakteri baru meningkatkan keragaman mikroba usus kita selama transit satu arah dan, dengan cara yang baru saja mulai diurai oleh para ilmuwan, membantu serangga penghuni melakukan pekerjaan mereka dengan lebih baik. Berikut adalah beberapa makanan probiotik yang paling ampuh:

    • Sayuran fermentasi (kimchi, asinan kubis, wortel, kacang hijau, bit, acar fermentasi lakto, zaitun Yunani tradisional yang diawetkan)
    • Kedelai fermentasi (miso, natto, tempe)
    • Produk susu yang dibudidayakan (susu mentega, yogurt, kefir, keju)
    • Produk nondairy yang dibudidayakan (yogurt dan kefir yang terbuat dari kedelai organik, kelapa, dll.)
    • Biji-bijian dan kacang-kacangan yang difermentasi (lentil fermentasi lakto, buncis, miso, dll.)
    • Minuman fermentasi (kefir dan kombucha)
    • Bumbu fermentasi (mentah cuka sari apel )